global303.com

Arsip Blog

Sabtu, 27 Mei 2017

Aku Nikmati Istriku Digauli Orang

Aku Nikmati Istriku Digauli Orang

grobal303 agen sakong online agen kasino indonesia http://global303.com/
Cerita Sex Istri Selingkuh ini berjudul ” Aku Nikmati Istriku Digauli Orang ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Sex – Sesudah kami menikah lebih dari 15 tahun, aku merasakan adanya kurang puas istriku dalam hal hubungan seks kami selama ini. Beberapa bulan terakhir ini apabila kami berhubungan, khususnya saat-saat istriku gairahnya naik dan kemungkinan sedang menjelang orgasmenya dia selalu mengerang dan mendesahkan kata-kata,

Aku Nikmati Istriku Digauli Orang

Cerita Sex Istri Selingkuh
“Gede-in dong, Mas, ayoo, gede-in lagi, Mas.. Ayyoo. Mas aku pengin lebih gede lagii..”
Dan aku mesti tanggap akan desahan macam itu. Hal itu terutama karena aku maupun istriku meyakini bahwa desahannya itu tak mungkin aku penuhi. Penisku yang, yahh.., sedang-sedang saja mungkin jauh dengan khayalan kami, aku dan istri, yang selama ini juga termasuk senang nonton BF baik VCD maupun via internet.
Kita semua tahu tontonan fantasi itu banyak memicu libido kami yang memang sering kami perlukan untuk mencari variasi dalam hubungan seks kami. Dan di sana kita menyaksikan betapa para cantik dan tampan plus perlengkapan mereka yang nempel sebagai bagian tubuhnya seperti penis, buah dada dan pantat maupun yang palsu seperti “dildo” dan sebagainya ukurannya sungguhlah ideal fantastis.
Dan itu akhirnya yang menjadi obsesi kami, termasuk yang akhirnya tersalur dalam desahan istriku tadi. Suatu malam ketika kami dalam keadaan asyik masyuk, pada saat-saat menghadapi puncak-puncak gairah birahi, kudengar kembali desahan itu,
“Mas, gede-in dongg.., ayyoo, mass.. Gedeinn.., aku pengin yang gedeeii.. Mass..”.
Ah, Surti.., benarkah ucapanmu itu..?? Benarkah ke-inginan kamu itu..?? Aku setengah bertanya dalam bisu. Aku tidak berani bertanya secara langsung.
Aku belum tahu akan risikonya apabila dia benar-benar menginginkan hal itu. Aku juga takut kalau dia benar-benar menginginkan dan aku tidak mempedulikan. Aku merinding dan gemetar kalau membayangkan dia sendiri yang mencari jalan diluar pengetahuan saya. Aku sangat takut dia melakukan selingkuh. Aku sangat mencintainya. Aku percaya, kalau dia mau, dengan gampang mendapatkan lelaki macam manapun yang dia inginkan. Kecantikan dan sensualnya akan dengan cepat membuat setiap lelaki siap memuaskan syahwatnya.
Aku sangat menderita apabila memikirkan semuanya itu. Aku demikian gelisah dan gundah hingga sering terbawa dalam mimpi-mimpiku. Hanya pada mimpiku terakhir beberapa malam yang lalu dari tidurku yang sama sekali sulit untuk nyaman, aku mendapatkan perasaan yang aneh.
Sepertinya aku sedang menyaksikan istriku digauli dan berhubungan seks dengan seorang pria yang sangat tampan. Yang aneh adalah aku merasakan birahi saat menonton Surti yang berteriak histeris dilanda nikmat syahwatnya. Sayang aku terbangun sebelum mimpiku selesai. Penisku ngaceng dan birahiku yang masih menyala-nyala mendesak-desak untuk diselesaikan. Pagi itu aku melakukan onani tangan dengan mengingat-ingat bagaimana istriku dengan penuh nafsu secara aktif meladeni segala kemauan pasangannya sebagaimana yang kusaksikan dalam mimpiku. Aku merasakan kepuasan yang amat sangat saat spermaku muncrat-muncrat..
Yaa.., aku merasakan kepuasan syahwat yang luar biasa dengan mengingat gambaran istriku digauli orang lain. Sejak saat itu, aku sering onani dengan membayangkan istriku Surti, digauli lelaki lain.
Pada suatu hari saat aku beranjak pulang dari kantor, saat aku bosan dengan berbagai hal aku iseng beli “koran got”. Aku suka sebut dengan “koran got” itu karena isinya memang pantes untuk dicemplungkan ke-got saja. Isi koran itu hanya penuh berita kriminil, kecelakaan yang serem-serem atau cerita hantu atau penyelewengan suami istri yang diungkapkan secara vulgar. Tetapi koran itu sangat laris. Pembacanya adalah masyarakat kelas bawah yang memang haus hiburan seperti tukang ojek, supir metro-mini atau pedagang K-5.
Singkat cerita sesudah membaca “head line”-nya aku langsung aku membuka-buka halaman bergambar untuk sekedar pelipur lara dan tak kulewatkan juga membaca larik-larik iklan mini.
Pada kelompok iklan Panti Pijat aku baca sederet iklan.
Ternyata banyak informasi yang membuat libido bergoyang. Antara lain, lihat, Panti Surgawi, buka 24 jam, sedia pemijat cantik dan ganteng. Hubungi no. HP xx8907. Kemudian lainnya, Pijat Gairah untuk suami istri, ditanggung memuaskan, hubungi 021-8877xx. Dari sekian iklan itu tiba-tiba ada iklan yang menarik bagiku, bunyinya begini, Pijat Sehat hubungi Pria, Ramon, usia 28 tahun, turunan Arab, tinggi 175 cm, berat 65 kg, tampan, berkumis dan bulu dada, size 18/5, ditanggung memuaskan. Bisa dipanggil ke rumah atau hotel. Hubungi 24 jam, HP no. 0818xx.
Ah, aku jadi langsung ingat istriku. Aku mau tunjukkan padanya iklan macam itu. Aku pengin tahu, adakah macam itu yang memang dia butuhkan. Yah, tetapi aku tetap harus hati-hati, agar tidak meninggung perasaannya. Cari” timing”-lah.
Tadi malam aku kembali mendengar desahan itu. Saat-saat aku konsentrasi untuk melepas spermaku dia kembali,
“Gede-in Mas, ayoo.., gede-in dulu Mas.. Yang gede yang enak, Mas..”.
Bagaimana mungkin? Dan aku terus saja mengayunkan kemaluanku yang pas-pasan ukurannya ini hingga spermaku tumpah ke liang vaginanya.
Tetapi kali ini ada yang aku cemaskan.
Kali ini dia, Surti istriku ini mengakhiri hubungan seks tanpa mendapatkan orgasmenya sama sekali. Aku tahu itu. Aku tahu apabila dia mendapatkannya dia akan menunjukkan luapan emosi syahwat yang nyata banget. Tetapi kali ini tidak. Dan itu nampak membuatnya kecewa dan menderita. Dan akhirnya kami tidak bisa tidur hingga larut malam. Pada kesempatan itulah aku tunjukkan padanya koran yang kubeli dan kusimpan untuknya.
“Bagaimana, Ma, kalau itu kita coba saja? Mama percaya nggak ada iklan ini?”
Istriku ini sesungguhnya sangat pemalu, termasuk di depan aku suaminya. Walaupun dia baca juga iklan itu dia nggak akan menjawabnya untuk tawaranku macam ini. Dan akulah yang harus mengerti sendiri jawabannya. Dan ada satu hal lagi, yang rasanya kini justru datang dari aku sendiri. Kebiasaanku onani dengan membayangkan lelaki lain menyetubuhi istriku Surti mendorong syahwatku untuk melihat secara nyata kejadian itu.
Aku ingin mimpi-mimpiku itu menjadi kenyataan. Duhh.. Gigiku gemelutuk menggigil dan gemetar dengan apa yang mungkin akan terjadi..
Aku jumpa istriku saat sama-sama kuliah di UKI. Dia adalah yuniorku dengan selisih 3 tahun kuliah. Surti, demikian panggilannya, memiliki postur tubuh yang langsing dan getas. Dengan warna kulitnya yang coklat kuning, dia masih termasuk punya darah biru. Kecantikannya dikenal di seputar kampus. Dari sekian pesaing, akulah yang beruntung menjadi pemenangnya untuk mengajak ke pelaminan.
Orang tuanya masih ada hubungan sebagai cucu raja Jawa, entah dari permaisuri atau selir yang ke sekian. Dengan tinggi yang 167 cm dan berat 55 kg, dia nampak sangat sportif dan lincah. Sepintas posturnya mengingatkan figure Dyah Permatasari yang bintang sinetron itu. Dua orang anak hasil perkawinan kami dibesarkan di Solo sesuai dengan keinginan mertua kami agar lebih mengenal tradisi dan budayanya.
Di Jakarta kami masing-masing punya kegiatan dan bekerja. Kami memiliki cukup materi dan lingkungan social yang baik. Kami sama-sama sepakat bersikap demokrat dan liberal dalam memandang liku-liku kehidupan ini. Kami terbiasa berfikir positip dalam banyak hal. Dalam hal hubungan seks, saat ini kami lakukan sebagai penyaluran kebutuhan biologis semata. Dan itu kami lakukan dengan semangat rekreasi dengan penuh kesenangan.
Dan untuk masalah iklan tadi kini aku nggak akan tanya untuk yang ke 2 kali. Aku cukup lihat cahaya di matanya. Aku tahu aku harus mengambil inisiatip. Artinya dia mempercayakan padaku dan aku bertanggung jawab atas apapun risiko yang akan dihadapi. Saat itu pula, jam 23.35 WIB, tanpa ambil risiko memakai nomer telpon rumah, aku putar no. HP-nya melalui HP-ku.
Sesaat kemudian ada jawaban. Ternyata aku berhadapan dengan mesin rekaman yang minta agar aku merekam pesanku pada HP-nya. Aku lakukan dengan cukup mengatakan, “Hubungi kami segera”.
Ternyata tidak sampai 10 menit HP-ku bergetar. Aku memandang istriku, tetapi dia nampak acuh saja. Kuraih HP dan kubuka jawaban, “Hallo”.
Benar, aku menghadapi dan berbicara dengan Ramon. Dia minta maaf tidak segera membuka HP-nya karena kebetulan sedang membereskan buku-bukunya. Dia ceritakan bahwa saat ini sedang melanjutkan kuliah untuk meraih S2-nya. Dia seorang arsitek. Dia memang memerlukan dana untuk kelanjutan kuliahnya. Dia menyerahkan padaku di mana dan kapan kami sama-sama jumpa. Dan dia sangat tahu problem macam kami. Dia akan berusaha sebisanya untuk menolong kami, katanya. Ah, kedengarannya santun dan intelek banget. Benarkah?
Aku ceritakan pembicaraanku dengan Ramon pada istriku. Dia tetap saja menunjukkan ke-acuhannya. Tidak menolak dan tidak meng-iya-kan. Mungkin dia malu untuk menunjukkan girangnya. Siapa tahu.
Aku janji besok untuk mendapatkan konfirmasi tempat di mana yang paling nyaman dan aman. Kami tidak ingin hal macam ini mesti ketemu orang lain yang kami kenali.
Hotel IBS, kamar 534 & 535
Sesudah berpikir-pikir dan berputar-putar akhirnya aku memilih yang paling aman dan nyaman, Hotel IBS berbintang 4, yang terletak di seberang perempatan Manggala Wana Bhakti. Hotel itu merupakan group hotel Internasional. Hotelnya tersebar di seluruh dunia.
Di Jakarta mungkin ada 3 atau 4 hotel dari group dan nama yang sama. Sesudah konfirmasi dengan istriku, OK atau tidak nya, kemudian dengan Ramon untuk menetapkan waktu dan tempatnya, aku pastikan untuk booking 2 kamar connecting door dengan no. 534 & 535. Ini sebetulnya permintaan istriku, yang akhirnya keluar juga omongannya, alasannya nanti dia akan ceritakan saat ketemu sore nanti.
Dengan cara rasional dan praktis saja, aku dan istriku sepakat ketemu di restoran hotel jam 19.00 wib. Kupikir ada baiknya si Ramon juga kami temui dulu di tempat tersebut. Jadi kami sama-sama makan malam sekalian.
Ternyata aku dan Ramon datang lebih dulu. Istriku belakangan karena terjebak macet dari kantornya yang di jalan Sudirman. Sementara menunggu aku sempat sedikit memberikan introduksi kepada Ramon bagaimana kami sebagai suami istri. Aku tidak tahu apakah hal ini ada gunanya. Dan yang lebih penting lagi, ternyata Ramon ini orangnya sangat “handsome” dan nampak cerdasnya.
Dari ceritanya yang tak terlampau banyak, aku tahu bagaimana dia memandang hidup ini juga pragmatis dan positip saja. Jadinya tidak begitu beda dengan kami. Mengenai usia istriku yang hampir 38 tahun, lebih tua 10 tahun dari dia, bagi Ramon nggak masalah.
Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jasa untuk Ramon tidak ada masalah. Dia akan tidur menemani istriku hingga besok pagi. Dan, sesuai dengan yang tersebut dalam iklannya, dia juga tawarkan kepadaku kemungkinan untuk “threesome”, bersama bertiga dalam satu ranjang. Jawabanku adalah, untuk yang pertama ini biarlah aku menyaksikan saja dari balik pintu kamar sebelahnya.
Nampak istriku di ambang pintu restoran mencari kami dan kemudian mengajukan langkahnya. Duh, cantik benar Surtiku ini. Mungkin dia datang terlambat untuk ke salon mempercantik diri dulu. Lihatlah, lantai granit restoran yang mengkilat ini membuat bayangan tubuhnya bak peragawati sedang melangkah-langkah di “catwalk”-nya. Dia benar-benar bidadari.
Dan sesaat sesudah istriku datang dan sejenak duduk, sambil bersalaman kenalan dengan spontan penuh kekaguman Ramon membisikkan padanya bahwa “Jeng Surti” amatlah cantik. Hal ini menjadi sangat penting dalam perjalanan petualangan ini selanjutnya.
Sikap istriku langsung cair yang ditunjukkan dengan senyumannya yang sangat menawan itu. Panggilan “jeng” yang lekat dengan budaya Solo ini membuatnya langsung akrab antara ke-duanya. Ramon ini sangat paham psikologi orang rupanya. Tentu saja, walaupun kobaran cemburuku menyala, hatiku gembira melihat perkembangan yang terjadi.
Syahwatku mengaliri urat-urat darahku. Kini aku sangat ingin selekasnya menyaksikan bagaimana istriku ini digauli orang lain. Aku pengin melihat bagaimana dia menerima kenikmatan syahwat yang akan diberikan Ramon padanya. Aku pengin lihat bagaimana wajahnya yang terhanyut dalam ayunan gairah libido bukan dengan aku, suaminya. Dan aku pengin lihat, bagaimana istriku menikmati kemaluan Ramon yang gede itu. Ahh.., rasanya celana dalamku menyesak.
Cerita Sex Selingkuh,Cerita Sex Pasutri,Cersex,Cerita Sex 2017,Cerita Ngentot Terbaru,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Mesum,Cerita Hot,Cerita Sex Bergambar,Cerita Sex Panas,Cerita Bokep Seks,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Kisah Seks,Cerita Panas,Cerita Mesum
Kunjungi Berbagai cerita sex Yang Hot Lainya di cerita dewasa

Cerita Sex Bahagia Kehilangan Keperawananku

Cerita Sex Bahagia Kehilangan Keperawananku

GLOBAL303
Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex ABG 2017 “Cerita Dewasa Gangbang Di lift Kampus“ Cerita Sex Suster 2017, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2017, Foto Cewek Bugil 2017, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2017,
Butuhsex.com menceritakan kisah sex nyata dari Siska. Dia menceritakan tentang hilangnya keperawananya yang direnggut oleh papah tirinya. Sejak kejadian itu Siska papah tirinya menjalin hubungan sex sedarah yang terlarang. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
 Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017.
Seorang gadis SMA yang cantik dan berprestasi harus mengalami nasib yang malang, Intan yang namanya, dia diperkosa,diperwani dan dihamili oleh penjaga warnet yang sudah lama mendambakan Intan. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!
Panggil saja aku Intan usiaku 16 tahun aku masih kelas 2 SMA. Aku memiliki tubuh yang kecil mungil namun terlihat seksi dengan payudaraku yang mulai tumbuh membesar. Kulitku putih rambutku panjang orang bilang aku cabe-cabean. Aku anak pertama dari 2 bersaudara, orangtuaku memilki usaha kelontong.
Usaha orangtuaku sangat sukses hingga dapat menyekolahkan aku di sekolah swasta yang terkenal. Aku termasuk siswa yang berpretasi di sekolah. Tidak sia-sia orangtuaku menyekolahkan aku disini karena aku rajin belajar selalu menyelesaikan tugas-tugas dengan sangat baik.
Orangtuaku juga bangga denganku apa saja yang aku minta pasti dipenuhinya. Apalagi aku anak yang penurut dengan orangtua, tidak pernah membangkang. Kalau berangkat sekolah aku selalu diantar jemput oleh bapakku. Karena lingkungan sekolahku tidak bagus untuk bergaul karena jaman sekarang seks bebas sudah merajalela.
Maka dari itu orangtuaku super ketat mengawasiku, sebisa mungkin orangtuaku ikut serta dalam hidupku. Mereka tidak mau aku terjerumus dalam prgaulan yang salah. Karena sebagian besar kakak kelasku keluar dari sekolah karena hamil duluan. Semoga itu tidak menjadi pengalaman buruk bagiku. Berpacaran dengan teman sekolahpun aku takut.
Jadi aku memang tidak berpacar-pacaran dengan teman teman pria. Padahal banyak banget yang naksir sama kecantikanku, tapi aku terus menjaga diriku dengan sebaik mungkin. Aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku yang sudah memberikan apa saja yang aku mau dan membesarkan aku hingga seperti ini.
Namun nasib berkata lain, waktu itu kejadian jumat sore pengalaman yang membuat aku terpuruk hingga saat ini. Aku diperkosa oleh penjaga warnet yang ada disebelah sekolahku. Awalnya aku dan teman-teman sering menegerjakan tugas di luar. Aku biasanya di warnet langganan aku samping sekolah.
Biasanya disitu karena dekat dengan sekolah, pulang sekolah mampir ke warnet buat menyelesaikan tugas-tugas. Penajaga warnet itu namanya Asep dia pemuda yang mungkin sudah berumuran 29 tahun. Setiap pulang sekolah aku selalu mampir warnet untuk mencari referensi dengan temanku.
Karena hotspot sekolah dimatikan jika jam pembelajaran usai takut siswa menyalahgunakan internet. Di samping warnet juga ada yang jual jus buah es kelapa muda dan cemilan untuk nongkrong. Kadang kalau warnet penuh aku juga menunggu di warung itu. Aku selalu mengabari bapak jika pulang telat jadi jemputnya agak sorean.
Ketika aku masuk di warnet selalu saja mas Asep itu melihatku. Aku kadang merasa tidak nyaman jika dilihatin terus menerus. Matanya tajem dan sukanya senyum-senyum sendiri sambil terus memandangiku. Pernah juga menggoda aku dengan kata-kata menjijikan,
“ eh Intan kamu kok sexy banget sih, mau gak jadi pacarku.., ”
“ apaan sih mas..nggak banget dehhhh…., ”
Aku selalu cuekin perkataan mas Asep yang ngelantur itu. Aku juga tidak pernah datang ke warnet sendirian pasti aku bersama-sama temanku. Rasa takut itu pasti ada karena warnet penuh dengan cowok-cowok yang ngegame dll. Pernah aku datang sendirian mas Asep kesempatan menggodaku terus. Hingga aku risih dan meninggalkan warnet,
“ eh neng..tu rambut kamu ada apanya ya..?, ”
“ apa sih mas.., ”
“ ulet bulu tuh sini aku ambilin.., ”
“ apaan sih awas ya kurang ajar…, ”
Dia nekat memegang rambutku aku bergegas lari untuk pulang. Aku pun lupa untuk membayar biaya aku ngenet disitu. Suatu hari pulang sekolah aku mendapat tugas mencari artikel banyak banget, warnet juga ramai. Aku harus menunggu yang kosong, akhirnya setelah satu jam menunggu ada bilik yang kosong di sudut warnet.
Aku masuk dan bergegas mencari tugas itu, aku juga sudah ngabarin bapak kalau pulangnya masih lama. Aku lama sekali mencari – cari artikel aku pengen semua tugasku selesai hari ini. Udah dua jam aku mengerjakan tugas itu belum juga kelar. Di luar hujan sangat lebat aku melanjutkan mencari tugas. Sampai aku tidak tahu bahwa hanya ada aku saja di warnet itu.
Setelah aku sadar aku melihat kanan kiriku udah tidak ada orang sama sekali. Pintu warnet pun sudah tertutup rapat warnet gelap sekali. Aku semakin takut aku menyesal mengerjakan tugas tanpa mengenal waktu. Aku berniat untuk menyudahi mencari tugas karena takut mas Asep genit sama aku. Aku berjalan mendekati meja mas Asep, belum sampai di meja aku ditarik masuk ke bilik kembali.
Aku terkejut karena ternyata yang menarik tangannku itu mas Asep. Aku ingin berteriak namun mulutku dibungkam dengan tangannya. Badanku di dorong hingga terbentur bilik sakit banget. Seragam aku yang serba mini membuat mas Asep terlihat nafsu melihatku. Aku takut dia pasti ingin memperkosa aku. Dia melihat rokku yang membuka terlihat payudaraku yang mulus itu.
Wajah mas Asep yang penuh gairah itu mendekatiku. Dia mencium bibirku namun aku menolak kepalaku menoleh ke samping. Dia menampar pipiku keras,
“ plakkkkk…., ”
Aku menangis keras dia semakin membungkam bibirku, sakit sekali tamparan itu. ingin berteriak minta tolong namun apa daya udah tidak ada seorangpun yang tau. Bibirku diciumi dengan penuh nafsu dan sangat kasar. Aku selalu menolak dan sering tanpa merespon ciumannya. Bibirku dipaksa mengulum bibirnya aku menggerakan bibirku perlahan.
Aku menangis meneteskan air mata. Dia semakin tidak peduli dengan ku yang ada di dalam fikirannya hanya ingin menyetubuhi ku. Seragamku putih dibuka kancingnya dengan pelahan, dari atas hingga ke bawah. Aku sudah tidak menggunakan baju hanya bra merah yang menutupi payudaraku,
“ ttoooloong mas jangan lakukan mas..tolongg…, ” sambil menangis tersedu aku memohon kepada mas Asep.
Semua itu tidak membuatnya mundur dia menciumi payudaraku dengan penuh kegairahan. Braku terlepas, payudara montok yang lagi merekah itu diremas-remas. Tangannya kasar banget remasan itu terasa sakit dan nikmat,
“ aaakkkkhhh mas…akkkhhh….sudah mas…akkkhh….., ”
Dia meremas payudaraku bibirnya mengulum putting susuku. Tangannya memutar-mutar putting susuku nikmat banget. Aku udah tidak bisa menolak lagi karena aku lemas dibuatnya. Mungkin aku sudah terbawa suasana dan tubuhku dikuasai oleh nafsu sex,
“ aaahhh…mas….aaahhhh….mas jangaaaan…ahhhh…., ”
Kedua payudaraku dimainkan dengan tangannya yang sudah lihay. Meremas-remas bibirnya juga bekerja dengan manis mengulum putingku. Serasa dia menyedot putingku hingga aku mendesah keras sekali,
“ Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh………aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh……mas………….., ”
Tangannya meraba hingga kebawah, rokku dibuka dengan lebar. Dilepas lah rok yang menutupi kemaluanku itu. Aku menjerit dia kembali menampar aku. Benar-benar perlakuan yang sangat kasar sakit pipiku kanan kiri kena sasaran keganasan mas Asep. Celana dalamku dilepas dia semakin bergairah melihat memek perawanku yang belum tumbuh bulu-bulu kemaluannya.
Tangannya meraba dari atas hingga ke bawah aku terus mendesah dengan lirih,
“ ooouugghhh…mas….ouuugghhh…..ahhh…., ”
Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan itu. Selakanganku dijilati dengan lidahnya yang panjang itu, terasa sangat geli. Aku merasakan kenikmatan juga ketakutan melihat wajah garang mas Asep. Jari-jarinya membuka lipatan memekku dia tampaknya mencari lubang memekku. Setelah lubang itu sudah nampak jarinya dia masukkan ke dalam memekku.
Memekku dimasuki jarinya diputar-putar di dalam terasa lebih nikmat,
“ aaaahhhhhhh…mas….aaaakkkhhhh mas………Sakit……..oohhhh….akkhhh…….mas….., ”
Dia terus membangkitkan gairahku, diatas kursi sempit itu dia terus melampiaskan nafsunya. Dibalik bilik bambu itu dia semakin bergairah. Tangannya meremas-remas payudaraku dengan kasar, rasanya sakit-tapi nikmat. Aku tetap terdiam karena aku sudah tidak bisa berbuat aoa-apa lagi. Dia tampaknya senang bermain dengan putting susuku.
Dia gemas dan selalu saja memutar-mutar dan mengulumi putingku. Dia juga mengecup sisi kanan kiri payudaraku hingga berwarna merah,
“ aaaaaahhhhh masss……aahhhhh……mas….., ”
Dia berdiri dengan tegak membuka celananya, aku melihat dengan jelas penisnya yang tegang itu. Besar dan panjang aku menutup kedua mataku melihat kemauluan dia yang seharusnya tidak aku lihat. Namun tanganku ditarik dan dibuka aku dipaksa melihat penisnya itu. Kakiku ditarik keatas hingga aku megangkang lebar dan memekku terlihat jelas oleh dia.
Wajah mas Asep terlihat ganas banget saat itu, wajahnya nampak memerah seakan siap menerkam memekku. Ujung penisnya diputar-putar di lubang memekku,
“ aaaaaaahhhhh….massss…..aahhhh…..mas………aaahhh….., ”
Aku hanya bisa mendesah tanpa perlawanan, mas Asep terus mencoba memasukkan penisnya. Perlahan penisnya masuk, ujungnya sudah berhasil masuk. Dia semakin menekan penisnya agar lebih masuk ke dalam,
“ Aaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkhhh mas…sakiitt….mas….Ouhhhh….., ”
Seluruh batang penis itu masuk ke dalam, penis besar sudah tertancap di dalam memekku dan siap untuk digoyangkan. Maju mundur gerakan mas Asep aku lemas tak berdaya. Keluar cairan darah tanda keperawananku sudah hilang. Aku meneteskan air mata mengetahui aku sudah tidak perawan lagi. Keras banget mas Asep mendorong penisnya,
“ aaaahhhh mas…aaahhh…..mas…..aaaakkkkhhh……, ”
Pantanya yang besar maju mundur. Sesekali dia mengulum putting susuku agar makin bergairah dan semakin intim. Cepat banget goyangan penis itu sehingga membuat aku tak kuasa, rasa sakit yang tadi aku rasakan saat itu sirna sudah. Rasa nikmat dalam berhubungan sex terasa sampai diubun-ubun nikmatnya. Semakin cepat mas Asep memompa penisnya, tidak lama kemudian cairan sperma itu keluar,
“ ccccrrroooooottt…..ccccrrrroooottt…..cccccrrrroootttttt….., ”
Sperma itu masuk ke dalam memekku, dia tidak sadar karena nikmatnya. Aku juga tidak tahu sperma harus keluar diluar atau di dalam. Setelah semua selesai aku membersihkan badan dan memakai pakaian kembali. Aku berlari keluar dan langsung pulang ke rumah. Aku enggan menceritakan kejadian ini sama orangtuaku.
Setiap hari aku menangis mengingat kejadian itu, selama satu minggu aku mual dan muntah karena sakit. Akhirnya aku tidak berangkat sekolah dan aku di bawa ke dokter dengan orangtuaku. Disana dokter curiga dengan kondisiku aku tidak tahu di tes kencingku hasilnya positif aku hamil. Aku menangis dengan keras orangtuaku juga meneteskan air mata.
Setelah itu orangtuaku terus bertanya-tanya kepadaku. Dia menginginkan aku jujur siapa orang yang telah berbuat seperti ini hingga aku hamil. Aku menjelaskan semua kepada orangtuaku dia semakin menangis karena aku diperkosa dipaksa oleh mas Asep di warnet. Akhirnya orangtuaku mendatangi mas Asep dia memintannya agar segera bertanggung jawab atas perbuatannya.
Pda akhirnya aku dinikahi mas Asep lelaki penjaga warnet yang tidak aku kenal sebelumnya. Hingga aku hamil sperti ini. Aku sangat menyesal dengan semua ini, aku yang tadinya menjaga keperawananku sampai orangtuaku selalu mengawasi ku setiap hari namun semua itu sirna begitu saja. Akhirnya aku putus sekolah karena aku hamil dan menikah dengan mas Asep.
Aku sudah tidak bersekolah lagi aku meninggalkan sejuta kenangan dan prestasiku di sekolah kini semua aku kubur dalam-dalam. Apa yang menjadi impianku sirna sudah. Mungkin ini memang jalan taldirku yang harus aku jalani dengan mas Asep, semoga kami menjadi keluarga sakinah,mawadah dan warohmah. Selesai.
Demikian cerita sex ini, selalu ikuti cerita-cerita sex yang lainya ya guest, tentunya bakal makin seru, makin Hot dan yang pasti bikin kamu horny guest.
Hanya Di :
Cerita Dewasa
Cerita Dewasa Sex SMA || Cerita Dewasa Sex SPG || Cerita Dewasa Sex Mahasiswa || Cerita Dewasa Sex Mahasiswi || Cerita Dewasa Sex Model || Cerita Dewasa Sex Pembantu || Cerita Dewasa Sex Perawan || Cerita Dewasa Sex Salon++ || Cerita Dewasa Sex Suster || Cerita Dewasa Sex Tante Girang || Cerita Dewasa Sex Threesome || Cerita Dewasa Sex Gangbang || Cerita Dewasa Sex ABG || Cerita Dewasa Sex Lesbi || Cerita Dewasa Sex Gay || Foto Hot Mahasiswi Terbaru || Foto Hot Model Terbaru || Foto Hot Tante Terbaru || Cerita Sex Terbaru 2017 || Cerita Dewasa Terbaru 2017 || Cerita Mesum terbaru 2017 || Dan Lain-lain.